Produkidn – Sebuah Kesaksian pemimpin Muslim mengungkapkan bahwa ada fakta baru mengenai bom bunuh diri yang terjadi pada Minggu Paskah di Sri Lanka.
Kesaksian yang diberikan oleh Azath Salley pada pekan lalu mengundurkan diri sebagai Gubernur Provinsi Barat menunjukan bukti baru atas kegagalan keamanan dalam insiden 21 April itu.
Ledakan bom bunuh diri tersebut menewaskan 258 orang ternyata dipimpin Zahran Hashim, sosok radikal pemimpin kelompok ekstremis National Thowheeth Jamaath ( NTJ ).
Kepada Komite Seleksi Parlemen Sri Lanka, Salley memberitahu bahwa dia sudah berkali-kali memperingatkan Presiden Maithripala Sirisena untuk bertindak.
“Kementerian Pertahanan membayar Thowheeth Jamaath. Polisi juga berhubungan dengan Thowheeth Jamaath,” kata Salley.
Salley mengatakan mantan Presiden Mahinda Rajapakse memberikan dana kelompok tersebut melalui dinas intelijen hingga 2015.
Sudah Berulang kali Sirisena menyatakan bahwa dia sudah mengetahui tentang serangan yang menargetkan tiga gereja dan tiga hotel mewah di seantero Sri Lanka.